SOAL UN BAHASA INDONESIA
Menentukan isi/fakta/opini/arti kata/kalimat, rangkuman suatu bacaan/teks
Untuk menemukan kalimat fakta dan pendapat yang perlu diperhatikan adalah ciri-ciri dari kedua kalimat tersebut.
Ciri-ciri kalimat fakta :
- nyata
- jelas
- objektif
- tidak bisa dibantah
Sedangkan ciri-ciri kalimat pendapat adalah kebalikannya :
- tidak nyata/pendapat seseorang
- tidak jelas
- subjektif
- dapat dibantah kebenarannya
Contoh soal
1. Udara
di Bogor terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari
sebelumnya. (3) Dinginnya suhu udara di Bogor mencapai 24ºC. (4) Data
tingkat suhu udara ini, terdapat di papan informasi pengukur suhu di
jalan-jalan besar di kota Bogor.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Kalimat
pendapat merupakan kalimat berisi pendapat dan bersifat subjektif yang
memiliki lebih dari satu kemungkinan kebenaran sesuai data pada teks.
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
Kata kunci: … ”terasa” (kalimat 1) dan ”melebihi ... sebelumnya” (kalimat .2)
2. (1)
Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang
menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai
penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap
menimbulkan kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26
Desember itu disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat bergantung pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut.
Kata kuncinya: dinilai dan dianggap
Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Pendapat=opini adalah pikiran atau anggapan seseorang terhadap sesuatu. Orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda pendapat bergantung pada pandangan, pendirian, atau penilaiannya.
Pada paragraf tersebut terdapat opini atau pendapat, yaitu kalimat (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut.
Kata kuncinya: dinilai dan dianggap
3. Sulit
meminta maaf dan sulit memberi maaf sesungguhnya merupakan sifat
manusia pada umumnya. Namun, peluang untuk meminta maaf dan memberi maaf
pastilah selalu ada. Jika setiap orang bersedia memberi maaf alangkah
tenteram dan nikmatnya kehidupan di muka bumi ini. Lebih dari itu,
apabila setiap orang sadar bahwa memberi maaf itu bahkan lebih mulia
nilainya daripada meminta maaf.
Pendapat yang tepat sesuai paragraf di atas adalah . . . .
a. Memberi maaf dan meminta maaf merupakan sikap yang baik.
b. Meminta maaf lebih mulia daripada memberi.
c. Sulit bagi kita meminta maaf lebih dahulu.
d. Kita jangan meminta maaf jika tidak bersalah.
Pendapat yang tepat sesuai paragraf di atas adalah . . . .
a. Memberi maaf dan meminta maaf merupakan sikap yang baik.
b. Meminta maaf lebih mulia daripada memberi.
c. Sulit bagi kita meminta maaf lebih dahulu.
d. Kita jangan meminta maaf jika tidak bersalah.
KUNCI JAWABAN : a
PEMBAHASAN
: karena pada kalimat ”Jika setiap orang bersedia memberi maaf alangkah
tenteram dan nikmatnya kehidupan di muka bumi ini .” menunjukkan bahwa
Memberi maaf dan meminta maaf merupakan sikap yang baik.
SKL 2
Menentukan kalimat utama/ide pokok/ kalimat penjelas
Gagasan
utama juga disebut gagasan pokok, atau ide pokok. Ide pokok adalah
ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf, maka dalam satu
paragraf hanya ada satu gagasan utama. Ide pokok terdapat dalam kalimat
utama.
Sebuah
paragraf tersusun atas kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok
paragraf. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat
topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam
paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat
penjelas yaitu kalimat yang isinya memperjelas, menguraikan, atau
berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Contoh soal
4. (1)
Selama Mei 2010 ini Aremania mengumpulkan dana sumbangan. (2) Dana itu
digunakan untuk membeli bahan-bahan kebutuhan hidup, seperti beras,
gula, teh, kopi, mie instan, dan lain-lain. (3) Setelah itu, bahan-bahan
tersebut mereka bagi-bagikan ke berbagai panti asuhan. (4) Hal itu membuktikan, Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian sosial.
Gagasan utama paragraf diatas adalah . . .
A. (1)
B. (3)
C. (2)
D. (4)
E. (1) dan (4)
KUNCI JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
Gagasan utamanya adalah Aremania adalah suporter yang memiliki kepedulian sosial (4)
karena kalimat ini diperjelas oleh kalimat-kalimat yang lain. Kalimat
1, 2, dan 3 adalah gagasan penjelas karena isinya memperjelas gagasan
kalimat 4.
5. Musim
kompetisi 2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah
mendapatkan pemain baru. Adalah Ederson Honorato yang berhasil
didatangkan juara Liga Italia musim lalu itu. Sebelumnya, penyerang asal
Brasil itu memperkuat Nice. Ederson yang berusia 21 tahun itu bergabung
dengan Nice dua musim lalu. Saat itu, Inter Milan sebenarnya sudah
berniat membawanya ke Stadion San Siro, namun Nice lebih menjadi pilihan
Ederson. Kalimat utama paragraf tersebut adalah ...
A. Musim kompetisi 2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah mendapatkan pemain baru.
B. Ederson Honorato sebelumnya memperkuat Nice, berhasil didatangkan juara Liga lalu.
C. Ederson Honorato yang berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim lalu.
D. Inter Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro namun Nice lebih menjadi pilihan Ederson.
E. Inter Milan sebenarnya sudah berniat merekrut Ederson Honorato, tetapi baru tahun ini tercapai.
A. Musim kompetisi 2006/2007 belum juga berakhir, tetapi Inter Milan sudah mendapatkan pemain baru.
B. Ederson Honorato sebelumnya memperkuat Nice, berhasil didatangkan juara Liga lalu.
C. Ederson Honorato yang berusia 21 tahun itu bergabung dengan Nice dua musim lalu.
D. Inter Milan sebenarnya sudah berniat membawanya ke Stadion San Siro namun Nice lebih menjadi pilihan Ederson.
E. Inter Milan sebenarnya sudah berniat merekrut Ederson Honorato, tetapi baru tahun ini tercapai.
KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN : Karena kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penjelas.
SKL 3
Menentukan isi dan simpulan grafik/tabel
Tabel
adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang berupa
kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem. Informasi pada
tabel di tulis urut kebawah di deret tertentu dengan garis pembatas
sehingga mudah dipahami. Tabel menyajikan data yang dapat
diklasifikasikan secara sistematik dalam jumlah menurut kesatuan
tertentu.
Grafik merupakan visualisasi tabel. Tabel yang berupa angka-angka dapat disajikan dalam bentuk gambar yang di sebut grafik.
Kesimpulan/Simpulan merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.
6. Cermatilah grafik berikut!
Simpulan isi grafik tersebut yang tepat adalah …
a. Koperasi Siswa SMP Kartika tahun 2006 mengalami kenaikan.
b. Perkembangan koperasi SMP Kartika setiap tahun meningkat.
c. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan dari tahun 2002 s.d. 2003.
d. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan drastis pada tahun 2007.
e. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami penurunan pada tahun 2003-2005.
Simpulan isi grafik tersebut yang tepat adalah …
a. Koperasi Siswa SMP Kartika tahun 2006 mengalami kenaikan.
b. Perkembangan koperasi SMP Kartika setiap tahun meningkat.
c. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan dari tahun 2002 s.d. 2003.
d. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami kenaikan drastis pada tahun 2007.
e. Koperasi siswa SMP Kartika mengalami penurunan pada tahun 2003-2005.
KUNCI JAWABAN : D
PEMBAHASAN :
Mengalami kenaikan 300 ribu dari 300-600
7. Soal 5: Perhatikan tabel berikut
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik
KUNCI JAWABAN : C
PEMBAHASAN : karena pilihan A,B dan D tidak sesuai dengan tabel pada soal.
SKL 4
Menentukan persamaan topik/perbedaan aspek pembahasan dari dua artikel
Contoh soal
Arikel 1
Indonesia
punya menu ayam goreng yang rasanya sangat lezat. Yaitu, ayam goreng
Kalasan. Ayam goreng Kalasan ini rasanya sangat gurih. Ada bumbu kriuk
yang selalu setia menemani ayam goreng kampung ini. Salah satu perbedaan
yang paling penting ayam goreng Kalasan menggunakan ayam kampung. Ayam
Kalasan ini dimasak dengan aneka rempah khas Indonesia. Pasti lebih
sehat karena tanpa penyedap rasa yang berlebihan.
Arikel 2
Rendang
adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan
utamanya. Masakaan khas dari Sumatera Barat ini sangat digemari semua
kalangan. Tidak saja masyarakat Indonesia bahkan luar negeri pun
menggemarinya. Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa.
Rendang menggunakan bumbu khas Indonesia. Bumbu tersebut yaitu cabai,
lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lain
8. Persamaan
ide kedua artikel tersebut adalah ... (prediksi soal un bahasa
indonesia 2012)
(http://mgmpbisumbar.blogspot.com/2011/12/prediksi-soal-un-bahasa-indonesia-2012.html)
A. Masakan Indonesia yang digemari masyarakat luar negeri
B. Masakan yang tidak menggunakan penyedap rasa.
C. Masakan-masakan khas Indonesia
D. Wisata kuliner Indonesia
Kunci jawaban : C
Pembahasan : karena kedua artikel membahas tentang masakan khas Indonesia.
Bacalah dua kutipan teks berita dibawah ini!
Kutipan Berita Teks 1
Direktorat
Jendral Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM terus mengkaji
penghapusan remisi (potongan tahanan) bagi para terpidana koruptor.
Diharapkan dalam waktu dekat sudah dapat diselesaikan pengkajiannya.
Kutipan Teks Berita 2
Ketua
Mahkamah Agung (MA), Harifin Andi Tumpa, menilai penghapusan remisi
terhadap narapidana koruptor tidak tepat karena setiap narapidana berhak
mendapatkan remisi sesuai undang-undang yang mengatur remisi.Penjelasan
tersebut dilontarkan di Gedung MA pada hari Selasa.
9. Perbedaan penyajian teks berita tersebut adalah . . . .
Teks Berita 1
|
Teks Berita 2
| |
A.
|
Siapa, apa, kapan
|
Siapa, mengapa, dimana, kapan
|
B.
|
Siapa, bagaimana, kapan
|
Siapa, mengapa, dimana, kapan
|
C.
|
Apa, siapa, kapan
|
Apa, mengapa, kapan, dimana
|
D.
|
Apa, mengapa, dimana
|
Apa, siapa, kapan, dimana
|
Jawaban : A
Pembahasan : Karena sesuai dengan urutan ilustrasi, yaitu :
Teks berita 1
· Siapa : Direktorat Jendral Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM
· Apa : terus mengkaji penghapusan remisi (potongan tahanan) bagi para terpidana koruptor
· Kapan : dalam waktu dekat
Teks berita 2
· Siapa : Ketua Mahkamah Agung (MA), Harifin Andi Tumpa
· Mengapa : karena setiap narapidana berhak mendapatkan remisi seseuai undang-undang yang mengatur remisi
· Dimana : Gedung MA
· Kapan : pada hari Selasa
SKL 5
Menentukan isi / keteladanan / keistimewaan dalam teks biografi tokoh
Biografi adalah tulisan tentang perjalanan hidup tokoh-tokoh terkenal. Selain biografi, kita juga mengenal istilah Otobiografi.
Keduanya sama saja, merupakan tulisan tentang perjalanan hidup
seseorang. Perbedaannya adalah: Biografi ditulis oleh orang lain
sedangkan Otobiografi ditulis oleh yang bersangkutan (maksudnya, kisah
hidup tersebut ditulis oleh si tokoh itu sendiri).
Dalam materi (KD) menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan teks biografi, kalian akan belajar dari tokoh mengenai hal-hal yang patut diteladani dan menyimpulkan keunggulan tokoh tersebut.
Dalam materi (KD) menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan teks biografi, kalian akan belajar dari tokoh mengenai hal-hal yang patut diteladani dan menyimpulkan keunggulan tokoh tersebut.
Selain
kegiatan pembelajaran menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari
kutipan buku biografi (yang dibaca) ini, kalian juga akan melakukan
kegiatan berbicara yaitu menceritakan tokoh idola.
Contoh soal :
Bacalah teks berikut dengan saksama!
Wage
Rundolf Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Sumogari.
Supratman sangat pandai bermain sandiwaradan mahir bermain alat musik.
Setiap waktu luang, ia memanfaatkan untuk bermain musik terutama biola.
Keberaniannya
mengutarakan pendapat membuat ia di angkat menjadi pembantu surat kabar
Kaoum Moeda di Bandung. Meskipun gaji yang diperolehnya kecil, ia puas
karena ia dapat mengutarakan pendapat serta pikiran dalam
tulisan-tulisannya. W.R. Supratman menulis dan mengubah lagu-lagu
perjuangan untuk mengabarkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah
air.Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada
saat ia diminta mendengarkan lagu Indonesia Raya, dan semua hadirin
berdiri khidmat, hal itulah yang tak terlupakan bagi dirinya. Ia bekerja
tanpa pamrih. Dalam hidupnya, ia lebih suka memberi dari pada menerima.
10. Hal yang dapat diteladani dari tokoh tersebut adalah . . . .
A. Menjadi pembantu surat kabar
B. Mendengarkan lagu-lagu
C. Suka memberi daripada menerima
D. Mempunyai pengalaman tak terlupakan
Jawaban : C
Pembahasan : Karena hal yang dapat diteladani dari tokoh Ki Hajar Dewantara adalah dia suka memberi dari pada menerima.
Bacalah dengan seksama biografi berikut!
Subagio Sastrowardoyo
Subagio
Sastrowardoyo adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Sajak dan
Kumpulan sajaknya beberapa kali mendapat penghargaan. Tahun 1966 dan
1967, sajaknya yang berjudul ”Dan Kematian Makin Akrab” merupakan
pemenang hadiah majalah Horison. Tahun 1971, Subagio menerima Anugerh
Seni untuk sajaknya ”Daerah Perbatasan” ( 1970 ). Tahun 1991, Subgio
menerima Hadiah Sastra ASEAN untuk kumpulan sajaknya Simfoni Dua ( 1990
).
Dalam
buku Sastra Indonesia Modern II ( 1957 – 1989 ), Prof. Dr.Teeuw
mengatakan , ”Subagio adalah cendikiawan yang bacaannya sangat luas
seperti tercermin dalam sajak-sajaknya dan juga dari tulisan-tulisan
kritiknya.” Bahkan, lebih lanjut ahli satra itu menyatakan, ” Di antara
semua penyair Indonesia modern, memang dialah yang paling menarik bagi
saya”.
11. Hal yang perlu diteladani dari tokoh Subagio Sastrowardoyo adalah . . . .
A. Subagio Sastrowardoyo adalah seorang penyair terkemuka Indonesia.
B. Sajak dan kumpulan sajaknya beberapa kali mendapat penghargaan.
C. Lewat karyanya, ia mengharumkan nama bangsa dan negara.
D. Subagio adalah cendekiawan yang bacaannya sangat luas.
E. Subagio sangat disegani di kalangan sastrawan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : subagio satrawardoyo dalam kutipan biografi banyak mendapatkan banyak penghargaan yang mengharumkan nama bangsa.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 6
Menentukan masalah / tujuan penulis / opini penulis / keberpihakan dalam teks editorial
Teks editorial atau tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang
merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi
pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana
biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
SIFAT TAJUK RENCANA :
1. Krusial dan ditulis secaea berkala.
2. Isinya menyikapi situasi nyang berkembang di masyarakat.
3. Memiliki karakter atau konsistensi yang teratur kepada pembacanya.
4. Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan.
Contoh Soal :
Bacalah kutipan tajuk rencana berikut!
(1)
Kita pertanyakan keseriusan pemerintah menyediakan infrastruktur dan
sarana transportasi publik, khususnya angkutan darat. (2) Sampai kini,
belum terlihat upaya signifikan ke arah itu. (3) Bahkan, kita melihat
kemacetan parah setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
(4) Kegagalan pemerintah di sektor transportasi publik itulah pemicu
konsumsi BBM semakin melonjak. (5) Buktinya, sektor transportasi darat
menyedot 90 persen BBM bersubsidi, mobil pribadi mengonsumsi 53 persen
dan sepeda motor 40 persen. (6) Menggunakan kendaraan pribadi walau
ongkos mahal menjadi pilihan efektif ketika solusi alternatif bagi
masyarakat tidak tersedia. (7) Kita ingatkan, jangan sampai pemerintah
ingin menghemat anggaran subsidi demi APBN lantas masyarakat berkorban
berkali-kali lipat karena kehilangan kesempatan peningkatan
produktivitas, akibat kelangkaan BBM yang merugi, melainkan secara umum
pertumbuhan ekonomi pun terhambat.
12. Masalah dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Pemerintah tidak serius dalam menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik.
B. Kegagalan pemerintah di sektor transportasi publik memicu konsumsi BBM semakin melonjak.
C. Kemacetan lalu lintas parah terlihat pada setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
D. Pemerintah ingin menghemat anggaran subsidi APBN, tetapi dalam kenyataannya malah sebaliknya.
E. Pertumbuhan ekonomi terhambat dan terjadi kelangkaan BBM karena pemerintah menaikkan harga BBM.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan
: karena berbagai masalah dalam tajuk rencana di atas disebabkan oleh
ketidakseriusan pemerintah dalam menyediakan transportasi publik.
13. Opini penulis dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (5) dan (6)
E. (6) dan (7)
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : kalimat keenam dan ketujuh merupakan hasil pemikiran penulis.
SKL 7
Simpulan adalah hasil dari menyimpulkan (kesimpulan).
Kesimpulan
adalah ikhtisar, pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian
sebelumnya, dan keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir
induktif atau deduktif. (Sumber: KBBI).
Metode Analisis:
1
2
3
4
5
Keterangan:
Pada
bagan di atas, sebuah paragraf diibaratkan terdiri dari lima kalimat.
Untuk menemukan simpulan dan isi paragraf tersebut, perhatikan
langkah-langkah berikut ini:
1. Fokuskan perhatian kita pada kalimat terakhir (no.5), jika kalimat terakhir tersebut
mencakup keseluruhan ide pada paragraf tersebut, maka kalimat terakhir tersebut
merupakan Simpulan dari paragraf tersebut.
2. Jika, pada kalimat terakhir tidak mencerminkan ide yang mencakup seluruh gagasan
dari paragraf tersebut, maka pengambilan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan
kata-kata kunci yang tersebar pada seluruh paragraf tersebut. Simpulan juga dapat
diketahui dengan menggunakan pertanyaan, Apa yang dibicarakan di dalam paragraf
tersebut.
Contoh soal :
3. Bacalah kutipan teks berikut!
Sebuah
Negara perlu diatur dengan sistem pemerintahan yang dianggap bisa
mengatasi dan mengayomi masyarakat.Salah satu sistem pemerintahan
tersebut adalah demokrasi.Bagi Negara yang masyarakatnya berpendidikan
cukup, sistem demokrasi bisa memajukan Negara.Namun, bagi Negara yang
masih perlu pendidikan, demokrasi adalah suatu bencana.
14. Simpulan paragraf tersebut adalah . . . .
A. Sistem pemerintahan bisa mengayomi masyarakat
B. Sistem pemerintahan adalah demokrasi
C. Sistem demokrasi memiliki kelemahan dan kelebihan
D. Sistem demokrasi bisa memajukan negara
Jawaban : C
embahasan : karena dalam kutipan di atas sistem demokrasi ditentukan oleh suatu negara itu.
Karena disimpulkan dari fakta kalimat 2, 3, dan 4
Bacalah kutipan paragraf berikut!
Puluhan
hektare tanaman padi yang telah menguning habis dilalap banjir. Puluhan
ribu tanaman cabe yang mulai dipetik petani tidak bisa juga terhindar
dari ancaman bencana ini, meski area tanaman sedikit lebih tinggi
daripada tanaman padi. Bahkan, tanaman sayuran yang berada di lahan satu
meter lebih tinggi dan tinggal beberapa hari lagi siap dipanen, juga
tergenang air akibat banjir.
15. Simpulan secara generalisasi yang sesuai dengan paragraf di atas adalah . . . .
A. Banjir kali ini telah memusnahkan tanaman yang siap dipanen.
B. Semua tanaman milik petani tak ada yang tersisa akibat banjir.
C. Puluhan hektare lahan pertanian tergenang air akibat banjir.
D. Lahan pertanian menjadi korban utama dari bencana bnjir.
E. Tak terhitung kerugian yang diderita petani akibat bencana banjir
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : tanaman petani yang berada di lahan tinggi dan tinggal beberapa hari lagi siap dipanen tergenang air akibat banjir.
SKL 8
Melengkapi
berbagai jenis paragraf
(deskripsi/eksposisi/argumentasi/persuasi/silogisme/analogi/generalisasi)
dengan kalimat yang tepat
Untuk dapat melengkapi berbagai jenis paragraf, sebelumnya anda ketahui terlebih dahulu pengertiannya.
Pengertian paragraf deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, silogisme, analogi, generalisasi adalah sebagia berikut :
a. Deskrisi
Paragraf
deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan kepada
pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, dan peristiwa. Paragraf ini
membuat pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau terlibat
lansung dalam peristiwa yang diuraikan penulis.
b. Eksposisi
Paragraf
eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan informasi dengan
memaparkan, menjelaskan, mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa
disertai ajakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
c. Argumentasi
Paragraf
argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi atau opini
kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca, penulis menyertakan bukti,
contoh dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
d. Persuasi
Paragraf
persuasi merupakan kelanjutan dari paragraf argumentasi. Paragraf ini
mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk
meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan,
imbauan, atau saran kepada pembaca.
e. Silogisme
Silogisme
adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga
proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan.
f. Generalisasi
Generalisasi
ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah
gejaladengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum.
g. Analogi
Analogi
ialah sebuah proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus
yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku
untuk satu hal akan berlaku pula untuk satu hal yang lain.
Bacalah kutipan paragraf berikut!
Jadi,
Saudara-saudara, beribadahlah secara benar. Jauhilah perbuatan yang
dilarang Allah agar kita sama semua selalu berupaya untuk tidak
melakukan perbuatan dosa kepada Allah dan orang lain.
. . . . Bukankah melakukan ibadah itu sebenarnya untuk mencegah orang melakukan perbuatan keji dan mungkar ?
16. Kalimat persuasif yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang tersebut adalah . . . .
A. Marilah kita beribadah dengan sekuat tenaga agar masa depan cerah.
B. Marilah kita menjauhi perbutan yang tidak benar dan tidak terpuji.
C. Marilah kita saling membantu, menyayangi, dan menghormati.
D. Marilah kita merenungkan perbuatan baik yang telah kita lakukan.
E. Marilah kita membersihkan harta dan pikiran yang kotor.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pilihan A lebih tepat dari pilihan yang lain.
Cermatilah paragraf berikut!
Lembah
Harau, di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat merupakan
jurang yang besar dengan diameter mencapai 400 meter. Di Harau ini
banyak keindahan yang memukau. Tebing-tebing granit menjulang tinggi
dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. ... Dari mulai memasuki
Lembah Harau, pengunjung sudah menikmati tebing-tebing granit ini.
17. Kalimat deskripsi yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam paragraf tersebut adalah ....
A. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80-300 meter.
B. Sebagian pemanjat tebing dunia telah mengunjungi tempat ini untuk dipanjatnya.
C. Banyak orang membandingkan Lembah Harau yang indah dengan “Grand Canyon”.
D. Pengunjung menikmati keindahan alamnya dalam udara yang sangat segar dan bersih.
E. Tebing granit di Lembah Harau sudah lama menjadi daya tarik wisata Provinsi Sumatra Barat.
Jawaban: A
Pembahasan :
Contoh kalimat deskriptif, “Tebing-tebing yang terjal ini mempunyai ketinggian 80-300 meter (kata-kata bergaris bawah merupakan kata sifat).
A. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80-300 meter.
B. Sebagian pemanjat tebing dunia telah mengunjungi tempat ini untuk dipanjatnya.
C. Banyak orang membandingkan Lembah Harau yang indah dengan “Grand Canyon”.
D. Pengunjung menikmati keindahan alamnya dalam udara yang sangat segar dan bersih.
E. Tebing granit di Lembah Harau sudah lama menjadi daya tarik wisata Provinsi Sumatra Barat.
Jawaban: A
Pembahasan :
Contoh kalimat deskriptif, “Tebing-tebing yang terjal ini mempunyai ketinggian 80-300 meter (kata-kata bergaris bawah merupakan kata sifat).
SKL 9
Melengkapi teks dialog
Percakapan atau dialog dapat terjadi di mana saja, misalnya di kelas, di rumah, atau di kantin. Percakapan adalah
tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Percakapan
umumnya dilakukan secara langsung. Namun, ada juga percakapan yang
dilakukan melalui telepon atau alat lainnya. Dalam sebuah percakapan
pasti ada hal yang dibicarakan. Hal yang dibicarakan dalam percakapan
dapat berupa pekerjaan rumah, hobi, film dan sebagainya.
Sebelum
melengkapi teks percakapan yang belum selesai, kita harus membaca
percakapan tersebut, kemudian memahami isinya. Cara memahami isi
percakapan dapat dilakukan dengan melihat kalimat-kalimatnya. Kalimat
sebelum dan sesudahnya itu yang menjadi kunci. Langkah-langkah untuk
membuat percakapan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah yang akan dipercakapkan.
2. Menentukan pihak-pihak yang bercakap-cakap, seperti usia dan jenis kelamin.
3. Menentukan situasi dan kondisi percakapan, misalnya resmi atau tidak resmi
4. Menggunakan kata yang tepat.
Perhatikan dialog berikut!
Dony : “Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita?”
Jerry : “Cukup baik dan sudah mengikuti imbauan kepala sekolah.”
Dony : “Pengertian baik yang Anda maksudkan ditinjau dari segi apa?”
Jerry : ...
18. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...
A. Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak
B. Dari segi kertas, penampilan, dan kelengkapan isinya.
C. Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah.
D. Baik dari segi biaya dan waktu.
E. Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya
Dony : “Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita?”
Jerry : “Cukup baik dan sudah mengikuti imbauan kepala sekolah.”
Dony : “Pengertian baik yang Anda maksudkan ditinjau dari segi apa?”
Jerry : ...
18. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...
A. Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak
B. Dari segi kertas, penampilan, dan kelengkapan isinya.
C. Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah.
D. Baik dari segi biaya dan waktu.
E. Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena pada dialog kedua terdapat masukkan dari pihak lain.
(soal uan 2013)
Menurut
kami adalah E karena “segi” = “sisi” jadi realisasi tersebut dikatakan
cukup baik karena dari segi kertasnya sesuai, penampilannya cukup bagus
dan isinya sudah cukup lengkap.
Bacalah dialog berikut dengan saksama!
Rudi : "Tugas kita sebagai pelajar, ya, belajar dan belajar."
Irma
: "Itu benar! Tapi untuk mencapai ke majuan di bidang IPTEK dan eko
nomi sekarang ini susah, kalau hanya dengan belajar saja."
Rudi : "Lalu apalagi yang harus kita perbuat?"
Irma : " Ya, aku sendiri tidak tahu! Masalahnya kita belum mampu keluar dari lingkaran kemiskinan."
Rudi : "Ia ya! Bagai membandarkan air ke
gunung. Untuk mencapai kemajuan seperti di beberapa negara tetangga."
Dedi : "Malah mungkin .... bagi kita saat ini."
19. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ....
(A) bagai bergantung di akar lapuk
(B) seperti mentimun dengan durian
(C) bagai air di daun talas
(D) bagai bumi dengan langit
(E) bagai mengakkan benang basah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan
: karena kesimpulan yang didapat dari dialog di atas bahwa untuk
mencapai kemajuan iptek dan ekonomi tidak harus selalu belajar.
Menurut
kami jawabannya adalah E karena untuk mencapai kemajuan iptek harus
berjuang tanpa kenal lelah dan tidak putus asa, seperti halnya
menegakkan benang yang basah karena untuk menegakkan benang basah perlu
kerja keras, perjuangan dan kesabaran.
SKL 10
Menyusun paragraf padu
Paragraf
dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan
logis. Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan
kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut
menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh, dan, kompak. Kepaduan ini
dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau
sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
Paragraf
dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat – kalimat yang berhubungan
logis. Hubungan pikiran – pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan
kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut
menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh, dan, kompak. Kepaduan ini
dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau
sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
Contoh soal :
Cermati urutan kalimat berikut!
(1) Pemilik kos harus bertindak tegas kepada mereka yang terlibat sebagai pengedar atau pengguna narkoba yaitu mempersilakan meninggalkan tempat kos.
(2) Masalah narkoba di kota besar tidak terlepas dari peran pemilik kos.
(3) Di samping itu, mereka juga dapat terlepas dari hal-hal negatif yang menyesatkan.
(4) Aturan tersebut diambil agar para pelajar dan mahasiswa dapat konsentrasi dalam belajar.
(5) Sudah selayaknya jika para pemilik kos membuat aturan bahwa penghuni kosnya harus bebas narkoba dan obat-obatan terlarang.
20. Agar menjadi paragraf yang padu, kalimat-kalimat tersebut harus disusun dengan urutan .... (soal uan 2013)
A. (2), (1), (3), (5), dan (4)
B. (2), (1), (4), (3), dan (5)
C. (2), (1), (5), (4), dan (3)
D. (4), (2), (1), (5), dan (3)
E. (4), (3), (1), (2), dan (4)
Cermati urutan kalimat berikut!
(1) Pemilik kos harus bertindak tegas kepada mereka yang terlibat sebagai pengedar atau pengguna narkoba yaitu mempersilakan meninggalkan tempat kos.
(2) Masalah narkoba di kota besar tidak terlepas dari peran pemilik kos.
(3) Di samping itu, mereka juga dapat terlepas dari hal-hal negatif yang menyesatkan.
(4) Aturan tersebut diambil agar para pelajar dan mahasiswa dapat konsentrasi dalam belajar.
(5) Sudah selayaknya jika para pemilik kos membuat aturan bahwa penghuni kosnya harus bebas narkoba dan obat-obatan terlarang.
20. Agar menjadi paragraf yang padu, kalimat-kalimat tersebut harus disusun dengan urutan .... (soal uan 2013)
A. (2), (1), (3), (5), dan (4)
B. (2), (1), (4), (3), dan (5)
C. (2), (1), (5), (4), dan (3)
D. (4), (2), (1), (5), dan (3)
E. (4), (3), (1), (2), dan (4)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilhan A,C,D dan E tidak tepat.
Menurut
kami jawabannya adalah C karena urutanya adalah 2 (peran pemilik kos), 1
(pemilik kos harus bertindak tegas), 5 (pemilik kos harus membuat
aturan), 4 (alasan perlunya aturan), dan 3 ( dampak positif aturan
tersebut)
Cermatilah kalimat-kalimat berikut!
(1)
Pengairan selanjutnya dikurangi, terutama pada rase penuaan rimpang,
karena tanah yang terlalu basah (menggenang) dapat menyebabkan buruknya
rimpang jahe.
(2)
Mula-mula air disalurkan melalui saluran pemasukan, kemudia dibiarkan
meng-genangi petakan atau bedengan hingga tanah cukup basah.
(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui saluran pembuangan.
(4) Pengairan harus dilakukan secara kontinu 3 - 5 hari sekali atau bergantung pada keadaan cuaca dan kelembaban tanah.
(5) Pengairan dilakukan dengan cara di-genangi 15 menit atau lebih sehingga tanah cukup basah.
21. Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan urutan ....
(A) (1), (3), (2), (5), dan (4)
(B) (2), (1), (5), (4), dan (3)
(C) (3), (1), (5), (2), dan (4)
(D) (4), (5), (1), (2), dan (3)
(E) (4), (1), (5), (2), dan (3)
Jawaban : B
Pembahasan : karena pilihan B lebih tepat dari pilihan lain.
SKL 11
Menulis dan memperbaiki kalimat dalam surat lamaran pekerjaan
Surat
lamaran pekerjaan adalah surat permohonan yang ditulis oleh seorang
pencari (pelamar) kerja yang dikirimkan kepada instansi atau perusahaan
guna mendapat pekerjaan sesuai lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
Surat lamaran pekerjaan termasuk surat resmi sehingga bahasa yang
digunakan adalah bahasa indonesia yang resmi atau formal.
1. Struktur surat lamaran pekerjaan
1). Tanggal surat
Nama
tempat/kota diawali dengan huruf kapital, diberi tanda koma (,) sebelum
tanggal. Tanggal ditulis dengan angka; bulan ditulis dengan huruf
lengkapyang diawali huruf kapital; tahun tidak disingkat; tidak diakhiri
tanda titik. Perhatikan contoh !
Jakarta, 20 Oktober 2013
2). Lampiran
Kata
lampiran diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua (:),
isi lampiran hanya huruf awal kata pertama yang ditulis kapital, tidak
diakhiri tanda titik. Perhatikan contoh !
Lampiran : Satu berkas
3). Perihal
Kata
perihal diawali dengan huruf kapital, diakhiri tanda titik dua(:), isi
perihal diawali dengan huruf kapital hanya pada kata pertama, tidak
diakhiri tanda titik , dan tidak digarisbawahi. Perhatikan contoh !
Perihal : Lamaran pekerjaan
4). Alamat penerima surat
Alamat
surat dianjurkan tidak memakai kata kepada, yang terhormat disingkat
menjadi Yth., diikuti alamat lengkap, dan tidak diakhiri dengan titik.
Perhatikan contoh !
Yth. Pemasang Iklan pada Harian Kompas
PO Box 2501 JKTM
Jakarta
5). Salam pembuka
Salam pembuka yang lazim dipakai adalah dengan hormat dan diakhiri tanda koma.
Perhatikan contoh !
Dengan hormat,
6). Isi
a). Kalimat pembuka
Berdasarkan iklan yang dimuat pada harian................................
b). Rincian identitas pelamar
.......................................................... saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama : Susmana
tempat/tgl. lahir :Yogyakarta, 22 Juni 1978
alamat :Jalan Kramat V/58
pendidikan
: Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta
.......................................................... saya yang bertanda tangan dibawah ini:
c). Bagian penutup
Demikian
surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan Bapak berkenan
mempertimbangkannya. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima
kasih.
7). Salam penutup
Salam penutup yang lazim dipakai adalah hormat saya, diakhiri tanda koma.
Perhatikan contoh !
Hormat saya,
8). Nama peserta dan tanda tangan
Susmana
2. Isi surat lamaran pekerjaan
Bagian
isi surat lamaran pekerjaan harus mengandung keinginan yang kuat si
Pelamar untuk menjadi pekerja atau karyawan pada suatu instansi/lembaga.
Isi surat haruslah sesuai dengan pokok surat/perihal surat.
Contoh soal :
Bacalah iklan berikut dengan saksama!
Perusahaan
Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier
bagi Sdr./Sdri. yang berdedikasi tinggi, ber-penampilan menarik, mau
bekerja keras. Dengan persyaratan sebagai berikut
1. Pendidikan S1, D3, SMF SMA IPA dengan nilai
2. Matematika minimal 6.
3. Usia maksimal 27 tahun.
4. Memiliki sepeda motor, SIM C
5. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
Segera
kirimkan surat lamaran lengkap (CV. pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x
4 (2 lbr), fotokopi STNK, SIM C, KTP, dan Ijazah) ke PO.BOX 4080/JKT
10040
Kompas, 20 Mei 2006
22. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat berdasarkan iklan tersebut adalah ....
(A) Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada harian Kompas, maka saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(B) Sesuai dengan pendidikan dan kualifikasi saya, maka dengan ini saya bermaksud mengisi lowongan di harian Kompas.
(C) Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai....
(D) Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran pekerjaan sesuai iklan di harian Kompas sebagai....
(E) Memenuhi iklan di harian Kompas, 20 Mei 2006, saya melamar sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan
: pilihan C lebih tepat ” Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian
Kompas, 20 Mei 2006, saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai.”
Cermatilah kutipan surat lamaran berikut!
.... dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan tersebut. Adapun identitas diri saya ....
23. Pembagian identitas yang tepat untuk melengkapi surat lamaran tersebut adalah ....
(A). Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 April 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10, Bengkulu
(B) Nama : Riana
Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 - 4 - 1986
Alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(C) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu/5 April 1986
alamat : Jl. Bhakti Husada 10
Bengkulu
(D) nama : RIANA
tempat, tanggal lahir : BENGKULU, 05 04 1986
alamat : Jalan Bhakti Husada 10
Bengkulu
(E) nama : Riana
tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 April 1986
alamat : Jalan Bhakti Husada10, Bengkulu
Kunci Jawaban : E
Pembahasan : Karena memenuhi kaidah dalam pembuatan surat lamaran
SKL 12
Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif
Kalimat Persuasi adalah
jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulisdengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapattersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apayang
menjadi ajakan dari ide tersebut. Paragraf persuasi memang memiliki
banyak kesamaandengan paragrafargumentasi, bedanya paragraf persuasi
lebih cenderung menjadi sebuah ajakan.
Ciri-ciri paragraf persuasi :
1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.
Pendekatan Kalimat Persuasi
Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh :
1. Propaganda kelompok / golongan, kampanye
Tujuannya agar masyarakat mendukung partai, kelompok atau golongan tersebut.
2. Iklan dalam media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar pembaca atau siapapun yang melihat iklan tersebut membeli barang ataumenggunakan jasa tersebut.
Contoh soal :
Kapan
lagi, kapan lagi diri-diri kita akan berubah. Waktu terus berlalu
sedang diri kita begitu dan terus begitu. Malah makin tidak baik. … . Kita tingkatkan ilmu kita. Kita tingkatkan iman kita. Kita jadikan diri kita terampil menghadapi masalah, terampil berkarya.
24. Kalimat persuasif yang tepat untuk melengkapi teks pidato di atas adalah… .
A. Mari kita tingkatkan diri kita.
B. Mari mengubah apa yang ada.
C. Ayo kita mulai perubahan itu.
D. Mari terus melangkah maju.
E. Hendaklah kita bergerak terus.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : karena inti dari pidato itu ialah tentang perubahan diri.
Hendaknya
saudara-saudara berpartisipasi secara benar. Hindarilah perbuatan yang
dilarang Negara, apalagi Allah. Kita harus selalu berupaya untuk tidak
melakukan perbuatan yang menyinggung, merugikan atau melanggar hak
seseorang atau orang lain. Melakukan perbuatan sosial itu sebenarnya
untuk membahagiakan mengurangi beban orang lain sehingga kita
benar-benar ikut merasakan penderitaan mereka... (UN 2010-2011)
25. Kalimat persuasif untuk melengkapi teks pidato tersebut adalah..
A. Marilah kita beramal sesuai dengan kemampuan kita masing-masing di lingkungan kita.
B. Marilah kita beramal sesuai dengan kemampuan kita dengan tidak mengharapkan imbalan apapun.
C. Marilah kita mengamalkan perbuatan baik kita yang telah kita lakukan kepada siapa saja.
D. Marilah kita saling membantu, menyayangi dan menghormati perbuatan sosial, seperti beramal.
E. Marilah kita membantu saudara-saudara kita yang kekurangan dengan berbagai cara.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Pada pidato di atas lebih mengarah ke perbuatan sosial jadinya jawaban paling tepat D
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 13
Menulis karya ilmiah (latar belakang/rumusan tujuan penulis/rumusan masalah)
MENULIS KARYA ILMIAH/ KARYA TULIS
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang biasa di susun oleh siswa dan mahasiswa.
Karya tulis yang lengkap biasanya terdiri dari tiga bagian, yakni :
1. Bagian awal meliputi ; kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang dan singkatan, dan abstrak.
2.
Bagian tengah meliputi ; - pendahuluan, terdiri dari; latar
belakang, perumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan,
metode penelitan, sistematika penulisan.
- isi ( pembahasan )
- penutup terdiri dari; kesimpulan dan saran
3. Bagian akhir meliputi : daftar pustaka dan lampiran.
Tema adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar mengarang.
Judul digunakan sebagai kepala karangan. Judul berfungsi secara jelas dan tepat.
Latar
belakang/pendahuluan adalah sesuatu yang berfungsi untuk menarik
perhatian pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang
akan diuraikan.
Masalah / isi merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial.
Kesimpulan dan saran merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan. Kesimpulan harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Cara menentukan rumusan masalah
Penentuan
rumusan masalah dari latar belakang. Carilah ide pokok atau bahasan
utama dalam latar belakang. Untuk merumuskan masalah, bahasan dalam
latar belakang ditandai fokus pada akhir paragraf dengan kata penghubung
oleh karena itu.
Cara menulis daptar pustaka sebagai brikut :
Nama
pengarang (nama keluarga diletakan di depan) Tahun. Judul buku(dicetak
miring). Kota tempat penerbit: nama penerbit. Contoh. Keraf, Gorys.
1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Nusa Indah.
Contoh soal :
Tema Karya Ilmiah : Pengaruh sinetron remaja terhadap perilaku siswa
26. Rumusan masalah yang tepat berdasrkan tema karya tulis tersebut ............
a. Apakah peranan remaja dalam sinetron ?
b. Bagaimana pengaruh sinetron remaja terhadap perilaku siwa?
c. Sinetron-sinetron apa saja yang mempengaruhi perilaku siswa ?
d. Apakah mungkin sisnetron dapat mempengaruhi siswa ?
e. Mengapa sinetron remaja dipengaruhi siswa ?
jawaban : b
Pembahasan :
Jawaban yang b merupakan pertanyaan dari tema karya ilmiah tersebut.
Topik : Menanamkan kejujuran pada siswa
27. Kalimat latar belakang yang tepat untuk topik karya tulis di atas adalah… .
A. Siswa selalu menyontek saat ujian.
B. Telah tidak ada lagi kejujuran di sekolah.
C. Siswa kesulitan untuk menjadi orang jujur.
D. Kejujuran harus diwariskan kepada siswa.
E. Saat ini kebanyakan siswa tidak jujur dalam ujian.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena peneliti memilih tema yang lebih tepat berlatar belakang pada hal sontek-menyontek.
Menurut
kami jawabannya adalah E karena jawaban “A” menimbulkan pengertian
bahwa semua siswa selalu menyontek ujian, sedangkan jawaban “E”
menjelaskan bahwa saat ini kebanyakan siswa tidak jujur, jadi sebagian
lainnya masih jujur dalam ujian.
28. Judul karya tulis: menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ...
A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
E. Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Karena dalam penulisan karya tulis kata penghubung diawali huruf kecil
SKL 14
Mengidentifikasi jenis-jenis frasa
1. Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
1) Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh : buku tulis
lemari besi
ibu bapak
2) Frasa
verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.Dapat
berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.
Contoh : sedang belajar
akan datang
belum muncul
baru menyadari
tidak mandi
3) Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.
Contoh : cukup pintar
tidak cantik
hitam manis
murah sekali
4) Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.Contoh : di rumah
dari Bandung
ke pantai
dengan tangan kiri
oleh mereka
kepada nenek
- Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
1) Frasa
endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan
menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).
contoh : kuda hitam(DM)
anak ayam(DM)
sudah datang(MD)
dua orang(MD)
Macam-macam frasa endosentris:
1) Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.contoh : ibu kandung (DM)
rumah ibu (DM)
tiga ekor (MD)
seorang anak (MD)
rumah bersejarah (MD)
Contoh soal :
Dua minggu menjelang Ramadhan, the Islamic Forum seperti biasanya … dengan
peserta dialog. Sebagian besar memang adalah para muallaf dan nonmuslim
yang sudah beberapa bulan belajar Islam. Salah satu dari nonmuslim itu
adalah seorang gadis, hampir saja kusangka gadis Aceh atau Bangladesh.
Ia kelihatan … dan sopan, tapi ... dalam mempertanyakan banyak hal.
29. Frasa adjektiva yang tepat untuk mengisi titik-titik dalam kalimat pada paragraf di atas adalah… .
A. sangat sepi, pemalu sekali, lebih pemalu
B. lebih ramai, terlalu muda, kurang perhatian
C. amat jelas, perhatian sekali, sangat cermat
D. sangat padat, pendiam sekali, sangat kritis
E. kurang peduli, amat suka, sangat tenang
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Jawaban D sangat tepat karena memang pantas dimasukki frasa tadi
30. Frasa di bawah ini yang berupa frasa bertingkat/atributif adalah ....
a. tanah air
b. demi nusa bangsa
c. drama televisi
d. pendidikan dan pelatihan
e. ke sekolah
a. tanah air
b. demi nusa bangsa
c. drama televisi
d. pendidikan dan pelatihan
e. ke sekolah
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : Karena jawaban mempunyai pola (DM)
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 15
Mengidentifikasi jenis-jenis klausa
Arti
Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S–P baik disertai O,
PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S P (O) (PEL)
(KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu
bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Ketika orang-orang mulai menyukai ayam bekisar, Edwin sudah memelihara untuk dijual di pasaran.
Kalimat di atas terdiri dari empat klausa, yaitu:
1. (ketika) orang-orang mulai (S–P);
2. menyukai ayam bekisar (P–O);
3. Edwin sudah memelihara (S–P); dan
4. untuk dijual di pasaran (P–Ket.).
I. Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa
Perhatikan kalimat di bawah ini!
Toni belum sempat mengunjungi kakeknya kemarin.
Klausa kalimat tersebut jika dianalisis secara fungsional, hasilnya sebagai berikut.
II. Klausa Berdasarkan Struktur
Klausa dapat digolongkan berdasarkan tiga dasar.
1. Klausa Berdasarkan Struktur Intern
Unsur
inti klausa ialah S dan P. Namun demikian, S sering kali dihilangkan
dalam kalimat luas sebagai akibat penggabungan klausa dan dalam kalimat
jawaban. Klausa yang terdiri atas S dan P disebut klausa lengkap,
sedangkan klausa yang tidak ber-S disebut klausa tidak lengkap.
Contoh:
- Din tidak masuk sekolah karena din sakit.
Subjek din dalam anak kalimat dapat dihilangkan akibat penggabungan klausa din tidak masuk sekolah dan din sakit.
- Sedang bermain-main.
Sebagai
jawaban pertanyaan Anak-anak itu sedang apa? Klausa dibagi menjadi dua
macam, yaitu klausa lengkap dan klausa tidak lengkap. Klausa lengkap,
berdasarkan struktur internnya, dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu klausa lengkap yang S-nya terletak di depan P, dan klausa lengkap
yang S-nya terletak di belakang P. Klausa yang S-nya terletak di depan P
disebut klausa lengkap susun biasa. Klausa lengkap yang S-nya terletak
di belakang P disebut klausa lengkap susun balik atau
klausa inversi.
Contoh:
Klausa lengkap susun biasa
Klausa lengkap susun balik
Klausa tidak lengkap sudah tentu hanya terdiri atas unsur P, disertai O, PEL, atau KET.
Contoh:
e. sedang bermain-main
f. menulis surat
g. telah berangkat ke Jakarta
Klausa e terdiri atas P, klausa f terdiri atas P diikuti O, dan klausa g terdiri atas P diikuti KET.
2. Klausa Berdasarkan Ada Tidaknya Kata Negatif yang secara Gramatik Menegatifkan P
a. Klausa Positif
Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P.
Contoh:
- Mereka diliputi oleh perasaan senang.
- Mertua itu sudah dianggap sebagai ibunya.
b. Klausa Negatif
Klausa
negatif ialah klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara
gramatik menegatifkan P. Kata-katanegatif itu ialah tiada, tak, bukan,
belum, dan jangan.
Contoh:
- Orang tuanya sudah tiada.
- Yang dicari bukan dia.
3. Penggolongan Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa yang Menduduki Fungsi P
P
mungkin terdiri atas kata atau frasa golongan N, V, Bil, dan FD.
Berdasarkan golongan atau kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi
P, klausa dapat digolongkan menjadi empat golongan.
a. Klausa Nominal
Klausa nominal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan N.
Contoh:
- Ia guru.
- Yang dibeli orang itu sepeda.
Kata golongan N ialah kata-kata yang secara gramatik
mempunyai perilaku sebagai berikut.
- Pada tataran klausa dapat menduduki fungsi S, P, dan O.
-
Pada tataran frasa tidak dapat dinegatifkan dengan kata tidak,
melainkan dengan kata bukan, dapat diikuti kata itu sebagai atributnya,
dan dapat mengikuti kata depan di atau pada sebagai aksisnya.
b. Klausa Verbal
Klausa verbal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan V.
Contoh:
- Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
- Dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid.
Kata
golongan V ialah kata yang pada tataran klausa cenderung menduduki
fungsi P dan pada tataran frasa dapat dinegatifkan dengan kata tidak.
Misalnya kata-kata berdiri, gugup, menoleh, berhati-hati, membaca,
tidur, dan kurus.
Berdasarkan golongan kata verbal itu, klausa verbal dapat digolongkan sebagai berikut.
1) Klausa verbal adjektif
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata golongan V yang termasuk golongan kata
sifat atau terdiri atas frasa golongan V yang unsur pusatnya berupa kata
sifat.
Contoh:
-- Udaranya panas sekali.
-- Harga buku sangat mahal.
2) Klausa verbal intransitif
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja
intransitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa
kata kerja intransitif.
Contoh:
-- Burung-burung beterbangan di atas permukaan air laut.
-- Anak-anak sedang bermain-main di teras belakang.
3) Klausa verbal aktif
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja
transitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata
kerja transitif.
Contoh:
-- Arifin menghirup kopinya.
-- Ahmad sedang membaca buku novel.
4) Klausa verbal pasif
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja
pasif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata
kerja pasif.
Contoh:
-- Tepat di muka pintu, aku disambut oleh seorang petugas.
-- Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun.
5) Klausa verbal yang refleksif
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja
refleksif, yaitu kata kerja yang menyatakan perbuatan yang mengenai
pelaku perbuatan itu sendiri. Pada umumnya kata kerja ini berbentuk kata
kerja meN- diikuti kata diri.
Contoh:
-- Anak-anak itu menyembunyikan diri.
-- Mereka sedang memanaskan diri.
6) Klausa verbal yang resiprokal
Klausa
ini P-nya terdiri atas kata verbal yang termasuk golongan kata kerja
resiprokal, yaitu kata kerja yang menyatakan kesalingan . Bentuknya
ialah (saling) meN-, saling ber-an dengan proses pengulangan atau tidak
dan saling meN-.
Contoh:
-- Pemuda dan gadis itu berpandang-pandangan.
-- Mereka saling memukul.
c. Klausa Bilangan
Klausa bilangan atau klausa numeral ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh:
- Roda truk itu ada enam.
- Kerbau petani itu hanya dua ekor.
Kata
bilangan ialah kata-kata yang dapat diikuti oleh kata penyukat. rang,
ekor, batang, keping, buah, kodi, helai, dan masih banyak lagi. Misalnya
kata satu, dua, dan seterusnya; kedua, ketiga, dan seterusnya;
beberapa, setiap, dan sebagainya; sedangkan frasa bilangan ialah frasa
yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan, misalnya dua
ekor, tiga batang, lima buah, setiap jengkal, beberapa butir, dan
sebagainya.
4. Klausa Depan
Klausa
depan atau klausa preposisional ialah klausa yang Pnya terdiri atas
frasa depan, yaitu frasa yang diawali oleh kata depan sebagai penanda.
Contoh:
a. Kredit itu untuk para pengusaha lemah.
b. Pegawai itu ke kantor setiap hari.
Dalam
kalimat tertentu, klausa memiliki dua bagian, yakni klausa induk (induk
kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat). Keberadaan klausa
induk dan klausa anak ini mensyaratkan konstruksi tataran sintaksis yang
lebih besar.
Perhatikan contoh berikut ini!
Penggabungan
klausa induk dan klausa anak berarti klausa tersebut memasuki tahap
struktur kalimat. Penghubungan antar klausa ini mensyaratkan kehadiran
konjungsi (kata sambung). Dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam
kalimat, konjungsi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu konjungsi
koordinatif (dan, serta, atau, tetapi, . . .); konjungsi korelatif (baik
. . . maupun . . .; entah . . . entah . . .; tidak hanya . . ., tetapi
juga . . .; . . .); konjungsi subordinatif (sejak, karena, setelah,
seperti, agar, dengan, . . . .); dan konjungsi antarkalimat (meskipun
demikian begitu, kemudian, oleh karena itu, bahkan, lagi pula, . . .).
Contoh:
a. Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
b. Entah disetujui entah tidak, dia tetap akan mengusulkan gagasannya.
c. Narto harus belajar giat agar naik kelas.
d. - Kami tidak sependapat dengan dia. Kami tidak akan menghalanginya.
d. - Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak akan menghalanginya.
Konjungsi-konjungsi
itu dapat menghubungkan kata, frasa, ataupun klausa. Dalam hubungannya
dengan kata dan frasa, bentuk konjungsi bertindak sebagai preposisi.
Dalam hubungannya dengan klausa, bentuk konjungsi bertindak sebagai
murni konjungsi. Dengan demikian, kalimat frasa dan klausa pun dapat
diidentifikasi.
Contoh:
Klausa
Ibu tidak berbelanja sebagai klausa induk dan klausa uangnya habis
sebagai klausa anak. Konjungsi karena sebagai konjungsi
subordinatif-sebab yang menghubungkan dua klausa atau lebih dengan
status sintaksis tidak sama. Jadi, ada klausa induk dan klausa anak.
Contoh Soal :
Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
(1)Menjelang
Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri agar memperoleh nilai yang
memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa sebelum menempuh
ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti bimbingan
belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para
siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar
atau mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5)
Pendalaman materi di sekolah tidak mahal.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
31. Kalimat yang berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan :
(1) Menjelang Ujian Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri
(O) agar memperoleh nilai yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4)
Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat
membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi
yang diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P).
Jawaban: E
32. Yang termasuk dalam kategori kalimat klausa lengkap adalah....
a. Hari ini masuk sekolah
b. Adi mengerjakan tugas ilmiah
c. Menjahit kain yang robek
d. Sedang berjalan
e. Telah sampai di Bali
Jawaban : B
Pembahasan : Adi mengerjakan tugas ilmiah (S-P-O)
SKL 16
Mengidentifikasi jenis-jenis kalimat
jenis-jenis kalimat yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok.
A. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan
bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya
ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya
atau kalimat perintah.
Contoh:
- Ibu berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”
- “Saya gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian”.
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat
tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan
tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
- Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.
.
B. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kallimat
tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri
dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat
dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke
dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri
p0la-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
* KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoriabernyanyi
. S P
* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ikasangat rajin
. S P
* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh: Masalahnyaseribu satu.
. S P
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh : Adik bernyanyi.
Setiap
kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata
pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari
kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas
menjadi dua puluh atau lebih. Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:
1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.
2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.
3.
Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan
undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.
4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.
5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.
6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.
7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.
8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.
9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.
10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.
Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:
1. Victoria akan bernyanyi di Las Vegas.
2. Masalahnya seribu satu yang belum terpecahkan.
3. Ika sangat rajin menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling
berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat
dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
2.1. Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat
ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap
kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa bagian, yaitu:
* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atauserta.
Contoh:
- Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
- Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan,namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
- Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
- Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
- Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
- Aku atau dia yang akan kamu pilih.
* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh:
- Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
- Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dankemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.
Contoh:
- Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.
2.2 Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat
majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku
kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan
yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti
gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang
lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak
kalimat).
Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:
1. Waktu : ketika, sejak
2. Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu
3. Akibat: hingga, sehingga, maka
4. Syarat: jika, asalkan, apabila
5. Perlawanan: meskipun, walaupun
6. Pengandaian: andaikata, seandainya
7. Tujuan: agar, supaya, untukbiar
8. Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah
9. Pembatasan: kecuali, selain
10. Alat: dengan+ katabenda: dengan tongkat
11. Kesertaan: dengan+ orang
Contoh:
- Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
2.3 Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
- Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
KMS: Kami berhenti dan langsung pulang.
KMC: Kami berhenti karena hari sudah malam.
. Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h
- Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
KMS: Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.
KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
.
C. Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Kalimat Perintah
Kalimat
perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang
lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan
tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan,
kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : Gantilah bajumu !
* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !
* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
2. Kalimat Berita
Kalimat
berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam
penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam
pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong
orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
* Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalmat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3. Kalimat Tanya
Kalimat
tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi
atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda
tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi
menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa,
kapan.
Contoh:
- Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
- Kapan Becks kembali ke Inggris?
4. Kalimat Seruan
Kalimat
seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang
kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan
intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!)
atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
- Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
- Bukan main, eloknya.
.
D. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Lengkap
Kalimat
lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu buah
subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat
lengkap.
Contoh :
- Mahasiswaberdiskusidi dalam kelas.
. S P K
- Ibumengenakankaos hijau dan celana hitam.
. S P O
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat
tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki
subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja.
Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam, perintah,
pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
- Hei, Kawan…
.
E. Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Versi
Kalimat
versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau
frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan
mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika
kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya
dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
- Ambilkankoran di atas kursi itu!
. P S
- Sepakatkamiuntuk berkumpul di taman kota.
. S P K
2. Kalimat Inversi
Kalimat
inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai
dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
- Penelitian inidilakukanmerekasejak 2 bulan yang lalu.
. S P O K
- Aku dan diabertemudi cafe ini.
. S P K
.
F. Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Kalimat Yang Melepas
Kalimat
yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali
oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak
kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh
penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah
bermakna lengkap.
Contoh;
- Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.
-
Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku
agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
2. Kalimat yang Klimaks
Kalimat
klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh
anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat
dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu
selesai, terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat.
Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa
membentuk ketegangan.
Contoh:
- Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
- Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.3.
3. Kalimat Yang Berimbang
Kalimat
yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang
sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
- Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
- Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.
.
G. Berdasarkan Subjeknya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kaliamat Aktif
Kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu
pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata
kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja
aus (kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja),
misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan minum).
Contoh:
- Mereka akan berangkat besok pagi.
- Kakak membantu ibu di dapur.
Kalimat aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.1 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat
aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita
(O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt
dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh: Enimencucipiring.
. S P O1
1.2 Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat
aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek
penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-.
Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak
dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh:
- Merekaberangkatminggu depan.
. S P K
- Amelmenangis tersedu-sedudi kamar.
. S P K
1.3 Kalimat Semi Transitif
Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh:
- Diankehilanganpensil.
. S P Pel.
- Soniselalu mengenderaisepeda motorke kampus.
. S P Pel K
2. Kalimat Pasif
Kalimat
pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat
ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter-
dan diikuti oleh kata depan oleh.
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
2.1 Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:
- PiringdicuciEni.
. S P O2
2.2 Kalimat Pasif Zero
Kalimat
pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan
dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini
berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya
juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus.
Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan kalimat baku.
Contoh:
- Kupukuladik.
. O2 P S
- Akan sayasampaikanpesanmu.
. O2 P S
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh : Bapak memancing ikan. (aktif)
. Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh : Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
. PR harus kukerjakan. (pasif)
33. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek adalah….
a. Ayah seorang yang berjuang pada masa perang kemerdekaan.
b. Ibu mengunjungi keluarga yang membesarkannya.
c. Nenek tinggal di ibukota Negara Republik Indonesia.
d. Yang berpakaian seragam SMP itu,adik saya.
Kunci Jawaban : D
Pembahasan : karena pada jawaban D “Yang berpakaian seragam SMP itu” pengganti dari adik.
34. Kalimat yang menyatakan menyerupai adalah……
a. Rama senang bermain mobil-mobilan
b. Pukullah dia kuat-kuat
c. Rumah-rumah itu akan dijual
d. Ani membeli buah-buahan dipasar
e. Yadi berlari-lari di lapangan
Jawaban : a
Pembahasan : karena menyerupai mengendarai mobil.
Mainan yang menyerupai bentuk mobil
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 17
Menentukan pola kalimat
Kalimat
adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat terdiri dari berbagai unsur
seperti subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sebuah
kalimat dikatakan sempurna bila memiliki minimal dua unsur, yaitu subyek
dan predikat.
A. Unsur Kalimat
A. Unsur Kalimat
1. Subyek (S)
Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
Contoh :
Agnes Monika adalah seorang aktor dan penyanyi.
Super Junior adalah boyband favoritku.
Buku itu dibeli oleh Karta.
2. Predikat (P)
Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
Contoh :
Yeti menyanyi dengan merdu.
Hana memasak nasi goreng.
Lili membaca majalah.
3. Objek (O)
Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
Biasanya terletak di belakang predikat.
Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
Ada dua macam objek, yaitu :
Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Karto mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Wati memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Kasim melempar bola ke Joko.
5. Hasil
Contoh : Doni mengerjakan tugas bahasa Indonesia.
Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Suma memberikan Surya komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Redi membelikan orangtuanya rumah.
4. Keterangan (K)
Hubungannya dengan predikat renggang.
Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
Terdiri dari beberapa jenis :
Keterangan Tempat
Agnes akan konser di Singapura.
Keterangan Alat
Dalam drama itu, Karta memukul Sule dengan panci.
Keterangan Waktu
Sinta akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
Keterangan Penyerta
Ali pergi bersama Doni.
Keterangan Similatif
Yasin memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
5. Pelengkap (Pel.)
Terletak di belakang predikat.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Contoh :
Kiki memberikanku novel bagus.
Hana menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
Mahkota itu bertahtakan mutiara.
B. Pola Kalimat
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1. S-P
Karto tidur.
2. S-P-O
Sinta makan nasi.
3. S-P-Pel
Cincinnya bertahtakan berlian.
4. S-P-K
D’Bagindas konser di Tokyo Dome.
5. S-P-O-Pel
Yuli menamai kura-kuranya Kira.
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Harmo membuatkan semua member nasi goreng.
7. S-P-O-K
Enci minum susu strawberry setiap hari.
8. S-P-Pel-K.
Semua member sedih ketika Karno masuk militer.
Contoh :
1. S-P
Desi belajar
2. S-P-O
Iyan menonton drama
3. S-P-Pel
Mita tertawa terbahak-bahak
4. S-P-K
Karto pergi ke Indonesia
5. S-P-O-Pel
Ohno sedang mencarikan ikan untuk kucingnya Nino
6. S-P-O-Pel-K
Setiap pagi Akbar senam bersama Hana
7. S-P-O-K
Ono memancing ikan setiap sore
8. S-P-Pel-K
Mita tertawa terbahak-bahak ketika melihat Desi tercebur ke dalam kolam ikan
Contoh soal
Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
(1) Menjelang Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri agar memperoleh nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa sebelum menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar atau mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5) Pendalaman materi di sekolah tidak mahal.
35. Kalimat yang berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor ....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A).
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Jawaban: E
Pembahasan:
(1) Menjelang Ujian Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar memperoleh nilai yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P)
(1) Menjelang Ujian Nasional para siswa mempersiapkan diri agar memperoleh nilai yang memuaskan. (2) Banyak cara yang dilakukan para siswa sebelum menempuh ujian. (3) Para siswa yang memiliki banyak uang bisa mengikuti bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah. (4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan, mereka dapat membentuk kelompok belajar atau mengikuti pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah. (5) Pendalaman materi di sekolah tidak mahal.
35. Kalimat yang berpola SKP dalam pargraf tersebut adalah kalimat nomor ....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A).
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Jawaban: E
Pembahasan:
(1) Menjelang Ujian Nasional (K) para siswa (S) mempersiapkan (P) diri (O) agar memperoleh nilai yang memuaskan (K).
(2) Banyak cara (S) yang dilakukan (P) para siswa (O) sebelum menempuh ujian(K).
(3) Para siswa yang memiliki banyak uang (S) bisa mengikuti (P) bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat ke rumah(O).
(4) Namun, bagi para siswa yang uangnya pas-pasan(S), mereka (S) dapat membentuk (P) kelompok belajar (O) atau mengikuti (P) pendalaman materi yang diadakan oleh sekolah(O).
(5) Pendalaman materi (S) di sekolah (K) tidak mahal(P)
36. Siswa SMA/MA/SMK akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada tanggal 18-21 April 2011.
Pola kalimat tersebut adalah ….
A. S – P – O
B. S – P – K
C. S – P – O – K
D. K – S – P – K
E. S - P – Pel
Pembahasan:
Siswa SMA/MA/SMK (S)
akan menghadapi (P)
Ujian Nasional (UN) (O)
pada tanggal 18-21 April 2011 (K)
Jawaban: C
Pola kalimat tersebut adalah ….
A. S – P – O
B. S – P – K
C. S – P – O – K
D. K – S – P – K
E. S - P – Pel
Pembahasan:
Siswa SMA/MA/SMK (S)
akan menghadapi (P)
Ujian Nasional (UN) (O)
pada tanggal 18-21 April 2011 (K)
Jawaban: C
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 18
Menggunakan kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah
morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentukan
kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau
kata turunan.
JENIS-JENIS IMBUHAN
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
a. Awalan atau prefiks
Contoh:meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
b. Sisipan atau infiks
Contoh:-el, -er, -e-, dan –in-
c. Akhiran atau sufiks
Contoh:-kan, -an, -I, dan –nya
d. Konfiks atau simulfiks
Berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Contoh: Ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya
Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut,diantaranya,adalah sebagai berikut:
a. Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.
Contohnya : manusiawi, alamiah, alami
b. Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda.Contohnya : budiman, wartawan, pragawati.
c. Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya : egois, deskriptif, formal
FUNGSI IMBUHAN
a. Membentuk
kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas,
peN-an,pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
b. Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.
Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, &menaiki.
c. Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is.Contohnya: manusiawi, Duniawi, ilmiah, agamis
d. Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
Cermati kalimat berikut!
Pembangunan aparteman bersubsidi itu tidak lancar.
37. Kalimat yang menggunakan kata berimbuhan peN-an yang semakna dengan imbuhanpeN-an pada kata pembangunan adalah....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A)
A. Berkas perkara pencemaran nama baik itu sudah dilimpahkan kepada pengadilan
B. Penggilingan padi satu-satunya di desa kami itu sudah lama tidak berfungsi
C. Supaya jernih, penyaringan minyak kelapa sawit itu harus dilakukan beberapa kali
D. Pada musim penghujan ini, pemukiman penduduk sudah tergenang air sedalam 50cm
E. Pemutusan hubungan kerja banyak terjadi di berbagai perusahaan akibat krisis moneter
Jawaban: C
Pembahasan:
Imbuhan peN-an pada kata pembangunan pada kalimat tersaji bermakna proses (membangun)
Adapun;
Imbuhan peN-an pada kata pencemaran bermakna hal (yang terkait dengan mencemarkan)
Imbuhan peN-an pada kata penggilingan bermakna alat (menggiling) atau tempat (menggiling)
Imbuhan peN-an pada kata penyaringan bermakna proses (menyaring)
Imbuhan peN-an pada kata pemukiman bermakna tempat (bermukim)
Imbuhan peN-an pada kata pemutusan bermakna hal (yang terkait dengan memutuskan)
Pembangunan aparteman bersubsidi itu tidak lancar.
37. Kalimat yang menggunakan kata berimbuhan peN-an yang semakna dengan imbuhanpeN-an pada kata pembangunan adalah....(soal UN 2009-2010 Paket 67 A)
A. Berkas perkara pencemaran nama baik itu sudah dilimpahkan kepada pengadilan
B. Penggilingan padi satu-satunya di desa kami itu sudah lama tidak berfungsi
C. Supaya jernih, penyaringan minyak kelapa sawit itu harus dilakukan beberapa kali
D. Pada musim penghujan ini, pemukiman penduduk sudah tergenang air sedalam 50cm
E. Pemutusan hubungan kerja banyak terjadi di berbagai perusahaan akibat krisis moneter
Jawaban: C
Pembahasan:
Imbuhan peN-an pada kata pembangunan pada kalimat tersaji bermakna proses (membangun)
Adapun;
Imbuhan peN-an pada kata pencemaran bermakna hal (yang terkait dengan mencemarkan)
Imbuhan peN-an pada kata penggilingan bermakna alat (menggiling) atau tempat (menggiling)
Imbuhan peN-an pada kata penyaringan bermakna proses (menyaring)
Imbuhan peN-an pada kata pemukiman bermakna tempat (bermukim)
Imbuhan peN-an pada kata pemutusan bermakna hal (yang terkait dengan memutuskan)
38. Kata bercetak miring dalam kalimat-kalimat berikut yang seharusnya diberi imbuhan ke-an adalah…
a. Karena hujan, semalam Doni demam.
b. Kami akan segera lanjut perjalanan.
c. Sahabat antara Ima dan Ria sudah retak.
d. Malam ini langit mandi cahaya bintang.
a. Karena hujan, semalam Doni demam.
b. Kami akan segera lanjut perjalanan.
c. Sahabat antara Ima dan Ria sudah retak.
d. Malam ini langit mandi cahaya bintang.
Kunci jawaban : A
Pembahasan : Karena kata tersebut lebih logis dimasukki imbuhan ke-an.
39. Imbuhan ter- yang menyatakan makna “dikenai tindakan secara tak sengaja” terdapat pada kalimat…
a. Anak dari Kotabaru itu pandai dan tidak mudah tertipu.
b. Tulisan budi tidak terbaca olehku.
c. Dalam kecelakaan itu, maman terlempar beberapa meter.
d. Semua orang tertampung di tenda pengungsian di lapangan.
a. Anak dari Kotabaru itu pandai dan tidak mudah tertipu.
b. Tulisan budi tidak terbaca olehku.
c. Dalam kecelakaan itu, maman terlempar beberapa meter.
d. Semua orang tertampung di tenda pengungsian di lapangan.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan : karena dalam kalimat tersebut maman tidak sengaja terlempar karena kecelakaan.
40. Imbuhan ter- yang bermakna “dalam keadaan di-“ terdapat pada kalimat…
a. Beberapa novel tertata rapi di rak buku.
b. Siswa terpandai di kelasku berasal dari Banjar.
c. Gula itu terlarut dalam air.
d. Anak itu tertidur di kursi ruang tamu.
a. Beberapa novel tertata rapi di rak buku.
b. Siswa terpandai di kelasku berasal dari Banjar.
c. Gula itu terlarut dalam air.
d. Anak itu tertidur di kursi ruang tamu.
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena dalam keadaan tata “Beberapa novel tertata rapi di rak buku”
SKL 19
Mengidentifikasi berbagai jenis makna kata(konotasi/denotasi, luas, umum, khusus, gramatikal)
Makna adalah
arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan
bendanya sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa
dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita
tidak bisa memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi, 1984:19).
Kata-kata yang bersal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah dipahami, dimengerti, dan tidak salah penafsirannya, dari segi makna yang dapat menumbuhkan resksi dalam pikiran pembaca atau pendengar karena rangsangan aspek bentuk kata tertentu.
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian makna kata, yakni makna donatif, makna konotatif, makna leksikal, makna gramatikal.
Kata-kata yang bersal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah dipahami, dimengerti, dan tidak salah penafsirannya, dari segi makna yang dapat menumbuhkan resksi dalam pikiran pembaca atau pendengar karena rangsangan aspek bentuk kata tertentu.
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan pengertian makna kata, yakni makna donatif, makna konotatif, makna leksikal, makna gramatikal.
Makna Denotatif
Sebuah
kata mengandung kata denotatif, bila kata itu mengacu atau menunjukan
pengertian atau makna yang sebenarnya. Kata yang mengandung makna
denotative digunakan dalam bahasa ilmiah, karena itu dalam bahasa ilmiah
seseorang ingin menyampaikan gagasannya. Agar gagasan yang
disampaikantidak menimbulkan tafsiran ganda, ia harus menyampaikan
gagasannya dengan kata-kata yang mengandung makna denotative.
Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10).
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit maka wajar, yang berarti mkna kat ayang sesuai dengan apa adanya, sesuai dengan observasi, hasil pengukuran dan pembatasan (perera, 1991:69).
Makna denotatif didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu diluar bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu (kridalaksana, 1993:40).
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis simpulkan bahwa makna denotative adalah makna yang sebenarnya, umum, apa adanya, tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan. Apabila seseorang mengatakan tangan kanannya sakit, maka yang dimaksudkan adalah tangannya yang sebelah kanan sakit.
Makna denotatif ialah makna dasar, umum, apa adanya, netral tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan Maskurun (1984:10).
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit maka wajar, yang berarti mkna kat ayang sesuai dengan apa adanya, sesuai dengan observasi, hasil pengukuran dan pembatasan (perera, 1991:69).
Makna denotatif didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu diluar bahasa atau didasarkan atas konvensi tertentu (kridalaksana, 1993:40).
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis simpulkan bahwa makna denotative adalah makna yang sebenarnya, umum, apa adanya, tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan. Apabila seseorang mengatakan tangan kanannya sakit, maka yang dimaksudkan adalah tangannya yang sebelah kanan sakit.
Makna Konotatif
Sebuah
kata mengandung makna konotatif, bila kata-kata itu mengandung
nilai-nilai emosi tertentu. Dalam berbahasa orang tidak hanya mengungkap
gagasan, pendapat atau isi pikiran. Tetapi juga mengungkapakan
emosi-emosi tertentu. Mungkin saja kata-kata yang dipakai sama, akan
tetapi karena adanya kandungan emosi yang dimuatnya menyebabkan
kata-kata yang diucapkan mengandung makna konotatif disamping mkna
denotatif.
Makna konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa, tambahan-tambahan sikap sosial, sikap pribadi sikap dari suatu zaman, dan criteria-kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan suatu jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi diartikan sebagai tempat duduk mengandung makna lugas atau makna denotatif. Kursi yang diartikan suatu jabatan atau kedudukan yang diperoleh seseorang mengandung makna kiasan atau makna konotatif.
Makna konotatif adalah makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa, tambahan-tambahan sikap sosial, sikap pribadi sikap dari suatu zaman, dan criteria-kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Seperti kata kursi, kursi disini bukan lagi tempat duduk, melaikan suatu jabatan atau kedudukan yang ditempati oleh seseorang. Kursi diartikan sebagai tempat duduk mengandung makna lugas atau makna denotatif. Kursi yang diartikan suatu jabatan atau kedudukan yang diperoleh seseorang mengandung makna kiasan atau makna konotatif.
Makna Leksikal
akna
Leksikal ialah makna kata seperti yang terdapat dalam kamus, istilah
leksikal berasal dari leksikon yang berarti kamus. Makna kata yang
sesuai dengan kamus inilah kata yang bermakna leksikal. Misalnya : Batin
(hati), Belai (usap), Cela (cacat).
Makna Gramatikal
Makna
gramatikal adalah makna kata yang diperoleh dari hasil perstiwa tata
bahasa, istilah gramatikal dari kata grammar yang artinya tata bahasa.
Makna gramatikal sebagau hasil peristiwa tata bahasa ini sering disebut
juga nosi. Misalnya : Nosi-an pada kata gantungan adalah alat.
Makna Asosiatif
Makna
asosiatif mencakup keseluruhan hubungan makna dengan nalar diluar
bahasa. Ia berhubungan dengan masyarakat pemakai bahasa, pribadi memakai
bahasa, perasaan pemakai bahasa, nilai-nilai masyarakat pemakai bahasa
dan perkembangan kata sesuai kehendak pemakai bahasa. Makna asositif
dibagi menjadi beberapa macam, seperti makna kolokatif, makna reflektif,
makna stilistik, makna afektif, dan makna interpretatif.
1. Makna Kolokatif
Makna
kolokatif lebih berhubungan dengan penempatan makna dalam frase sebuah
bahasa. Kata kaya dan miskin terbatas pada kelompok farase. Makna
kolokatif adalah makna kata yang ditentukan oleh penggunaannya dalam
kalimat. Kata yang bermakna kolokatif memiliki makna yang sebenarnya.
2. Makna Reflektif
Makna
reflektif adalah makna yang mengandung satu makna konseptual dengan
konseptual yang lain, dan cenderung kepada sesuatu yang bersifat sacral,
suci/tabu terlarang, kurang sopan, atau haram serta diperoleh
berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman sejarah.
3. Makna Stilistika
Makna
stilistika adalah makna kata yang digunakan berdasarkan keadaan atau
situasi dan lingkungan masyarakat pemakai bahasa itu. Sedangkan bahasa
itu sendiri merupakan salah satu cirri pembeda utama dari mahluk lain
didunia ini. Mengenai bahasa secara tidak langsung akan berbicara
mempelajari kosa kata yang terdapat dalam bahasa yang digunakan pada
eaktu komunikasi itu.
4. Makna Afektif
Makna ini biasanya dipakai oleh pembicara berdasarkan perasaan yang digunakan dalam berbahasa.
5. Makna interpretatif
Makna
interpretatif adalah makna yang berhubungan dengan penafsiran dan
tanggapan dari pembaca atau pendengar, menulis atau berbicara, membaca
atau mendengarkan (parera,1991:72).
Contoh soal :
41. Kalimat yang mengandung makna konotasi positif adalah….
a. Penjahat itu telah mampus ditembakoleh polisi.
b. Bini Mang Udin telah melahirkan.
c. Istrinya yang belia telah mengandung.
d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.
PEMBAHASAN:
Konotasi positif merupakan kata yang berkonotasi baik.Kata istri dan mengandung~ berkonotasi baik.
Jawaban C
a. Penjahat itu telah mampus ditembakoleh polisi.
b. Bini Mang Udin telah melahirkan.
c. Istrinya yang belia telah mengandung.
d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.
PEMBAHASAN:
Konotasi positif merupakan kata yang berkonotasi baik.Kata istri dan mengandung~ berkonotasi baik.
Jawaban C
42. Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi negatif adalah….
a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
d. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam.
PEMBAHASAN:
Kata berkonotasi negatif adalah kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.Kata “istri” dan “suami” konotasi positif.Kata”pemakaman” Konotasi positif.Kata”wanita tuna susila” konotasi positif.Kata “penjara” ~ bangunan tempat mengurung orang hukuman (bui)konotasi negatif.Jawaban D
a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
d. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam.
PEMBAHASAN:
Kata berkonotasi negatif adalah kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.Kata “istri” dan “suami” konotasi positif.Kata”pemakaman” Konotasi positif.Kata”wanita tuna susila” konotasi positif.Kata “penjara” ~ bangunan tempat mengurung orang hukuman (bui)konotasi negatif.Jawaban D
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 20
Mengidentifikasi
berbagai kata yang mengalami perubahan/pergeseran makna
(homonim/homofon/ homograf/polisemi/sinestesia/peyorasi/ameliorasi/kata
hias)
Perubahan Makna Kata
Kata-kata dalam bahasa Indonesia, baik kata asli bahasa asing maknanya ada yang mengalami perubahan.Perubahan makna kata tersebut terjadi sesuai dengan bergiliranya waktu yang dipengaruhi perkembangan budaya. Perubahn makna kata terjadi dengan proses yang bermacam-macam,yakni:
1. Meluas,maksudnya kata-kata yang dulunya memiliki arti yang terbatas
kini cakupan maknanya jadi luas.
Contohnya: Ibu artinya wanita yang melahirkan kita,sekarang siapa saja
perempuan yang agak tua dipanggil ibu.
2. Menyempit,yaitu kata yang dulunya memiliki makna luas sekarang
maknanya menjadi sempit.
Contohnya: Pembantu artinya orang yang membantu orang lain.
Sekarang pembantu adalah pembantu rumah tangga (babu).
3. Amelioratif, pengertian kata yang baru dirasakan lebih baik dan
enak didengar dibandingkan dengan kata yang lama.
Contohnya: busana lebih baik dari pakaian
4. Peyoratif, kata yang sekarang maknanya lebih rendah dari yang dulu.
Contohnya: istri simpanan dulunya istri muda
5. Sinestesia, perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain.
Contoh: Kata-kata yang diucapkannya menusuk hati,Gadis itu berwajah manis.
6. Asosiasi,yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh: Kios-kios disapu bersih oleh polisi pamong prajo. Anak yang
macam-macam sikat saja biar aman.
Kata-kata dalam bahasa Indonesia, baik kata asli bahasa asing maknanya ada yang mengalami perubahan.Perubahan makna kata tersebut terjadi sesuai dengan bergiliranya waktu yang dipengaruhi perkembangan budaya. Perubahn makna kata terjadi dengan proses yang bermacam-macam,yakni:
1. Meluas,maksudnya kata-kata yang dulunya memiliki arti yang terbatas
kini cakupan maknanya jadi luas.
Contohnya: Ibu artinya wanita yang melahirkan kita,sekarang siapa saja
perempuan yang agak tua dipanggil ibu.
2. Menyempit,yaitu kata yang dulunya memiliki makna luas sekarang
maknanya menjadi sempit.
Contohnya: Pembantu artinya orang yang membantu orang lain.
Sekarang pembantu adalah pembantu rumah tangga (babu).
3. Amelioratif, pengertian kata yang baru dirasakan lebih baik dan
enak didengar dibandingkan dengan kata yang lama.
Contohnya: busana lebih baik dari pakaian
4. Peyoratif, kata yang sekarang maknanya lebih rendah dari yang dulu.
Contohnya: istri simpanan dulunya istri muda
5. Sinestesia, perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain.
Contoh: Kata-kata yang diucapkannya menusuk hati,Gadis itu berwajah manis.
6. Asosiasi,yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh: Kios-kios disapu bersih oleh polisi pamong prajo. Anak yang
macam-macam sikat saja biar aman.
Contoh Soal :
43. Minggu lalu Budi telah melaksanakan Ulangan semester Bahasa Indonesia, dan ternyata hasilnyapun Budi mendapatkan nilai merah.
Makna kata yang bercetak miring adalah....
A. Bagus
B. Jelek
C. Sangat Baik
D. Cukup
E. Sesuai Standard
Jawaban : B
Pembahasan : Merah berarti saja dibawah standar kelulusan nilai.
44. Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
Kalimat diatas termasuk dalam perubahan makna kata?
A. Sinestesia
B. Generalisasi
C. Asosiasi
D. Spesialisasi
E. Peyorasi
Jawaban : A
Pembahasan : karena terdapat perubahan arti akibat pertukaran tanggapan antara dua indera
yang berlain yaitu Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
yang berlain yaitu Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
SKL 21
Menggunakan kata baku
Kata baku adalah
kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah
ditentukan. Dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan
pengungkapan gagasan secara tepat.
PENGGUNAAN RAGAM BAKU
1. Surat menyurat antarlembaga
2. Laporan keuangan
3. Karangan ilmiah
4. Lamaran pekerjaan
5. Surat keputusan
6. Perundangan
7. Nota dinas
8. Rapat dinas
9. Pidato resmi
10. Diskusi
11. Penyampaian pendidikan
12. Dan lain-lain.
PERBANDINGAN BAHASA BAKU DAN BAHASATIDAK BAKU.
· Kalimat baku
· Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat.
· Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.
BEBERAPA KESALAHAN YANG MENGHASILKAN KATA TIDAK BAKU:
· Terpengaruh bahasa daerah
contoh:
Ø Apa kamu sudah makan?
Ø Apakah kamu sudah makan?
Contoh Soal :
45. Atas perhatian Bapak, saya haturkan banyak terima kasih.
Kalimat tersebut akan menjadi baku bila ditulis menjadi….
a. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih banyak.
d. Atas perhatian Anda, saya mengucapkan terima kasih.
e. Atas perhatian Anda, saya ucapkan terima kasih banyak
Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
46.
Predikat kota Yogyakarta bukan hanya sekedar (1) kota pelajar dan
pariwisata, melainkan gudangnya industri kecil, terutama kerajinan.
Ribuan industri kecil kerajinan berkembang di daerah ini, mulai dari
skala kecil, misalnya souvenir (2) hasil industri rumah tangga hingga
skala besar yang bertaraf (3) internasional. Model-model yang dihasilkan
juga sesuai dengan tren (4) dunia.
Kata tidak baku yang terdapat pada paragraf tersebut ditandai nomor . . . .
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Kata tidak baku yang terdapat pada paragraf tersebut ditandai nomor . . . .
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
Jawaban : D
Pembahasan : kota, hasil industri dan dunia merupakan kata baku sedangkan tren adalah kata serapan.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 22
Menggunakan ragam bahasa resmi
Ragam bahasa resmi
Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi resmi
2. Nada bicara yang cenderung datar
3. Kalimat yang digunakan kalimat lengkap
Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi resmi
2. Nada bicara yang cenderung datar
3. Kalimat yang digunakan kalimat lengkap
Ragam bahasa tidak resmiRagam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari.
Ciri-cirinya :
1. Digunakan dalam situasi tidak resmi
2. Sering menggunakan kalimat-kalimat yang tidak lengkap
Contoh soal :
47. Kalimat yang mengandung ragam bahasa resmi terdapat pada….
a. Hai, mau kemana? Boleh, dong, aku ikut.
b. Sendiri saja, boleh aku menemanimu?
c. Halo! Ke mana, nih, pagi-pagi?
d. Wah, ngeborong, nih, ya?
e. Pulang dari mana, kok, buru-buru amat?
a. Hai, mau kemana? Boleh, dong, aku ikut.
b. Sendiri saja, boleh aku menemanimu?
c. Halo! Ke mana, nih, pagi-pagi?
d. Wah, ngeborong, nih, ya?
e. Pulang dari mana, kok, buru-buru amat?
Kunci Jawaban : B
Pembahasan : karena jawaban yang lain menggunakan bahasa sehari-hari
48. yang tidak termasuk ragam bahasa resmi adalah..
a. Jangan gitu dong..
b. Maaf saya tidak tahu
c. Yang terhormat Kepala SMP 4 Jakarta
d. Kami putra-putri bangsa Indonesia
Kunci Jawaban : A
Pembahasan : karena kalimat “Jangan gitu dong..” bukanlah bahasa resmi
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
SKL 23
Menyusun paragraf padu (kohesi dan koherensi)
Paragraf
adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung
oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini
harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi).
Kepaduan Makna (Koherensi)
Suatu
paragfraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang
dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya
memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu
gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari
gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Contoh:
Buku
merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan
yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran
audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan
imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan
simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat.
Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara
otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan
generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf
di atas dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang
melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.
Keterpaduan Bentuk (Kohesi)
Apabila
koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau keterpaduan bentuk
berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu paragraf
mengemukakan satu gagasan utama, namun belum tentu paragraf tersebut
dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu.
Contoh:
Pada
tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat,
diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai pada
tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton
beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994, neraca
perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan
pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf
di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik
turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian koherensi kalimat
tersebut sudah terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak
memiliki kohesivitas yang baik sehingga gagasan tersebut sulit dipahami.
Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya dengan memberikan kata
perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada
pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor
sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi,
pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton.
Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta
ton.
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Plus Pembahasan
49. (1) Dapat pula dikemukakan bahwa dalam paragraf yang kohesif tidak terdapat
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)
Pembahasan:
Untuk mengurutkan paragraf perlu ditentukan kata kunci yang bisa menunjukkan kita pada urutan kalimat yang tepat. Kata kohesif di kalimat (3) merujuk pada kata kohesif sebelumnya yang ada di kalimat (2). Frasa kepaduan itu di kalimat (4) merujuk pada kata padu di kalimat (3). Frasa lebih jelas lagi di kalimat (5) merupakan penekanan informasi di kalimat (4). Adapun kalimat (1) merupakan pengulangan dari kalimat (5) yang ditandai dengan penggunaan frasadapat pula dikemukakan (pengulangan dapat dikatakan) dan saling bertentangan (pengulangansaling mengingkari). Artinya, secara berurutan kalimat itu adalah (2), (3), (4), (5), dan (1)
JAWABAN : E
kalimat yang saling bertentangan. (2) Kohesif bermakna kepaduan. (3) Paragraf yang kohesif adalah paragraf yang hubungan antar kalimatnya padu atau berjalinan erat. (4) Kepaduan itu ditandai dengan terciptanya saling mendukung antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. (5) Lebih jelas lagi dapat dikatakan bahwa paragaraf yang kohesif ditandai dengan tidak terjadinya saling mengingkari antara kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun dengan
urutan…
A. (2), (3), (5), (4), (1)
B. (1), (3), (5), (4), (2)
C. (5), (3), (2), (4), (1)
D. (2), (4), (5), (3), (1)
E. (2), (3), (4), (5), (1)
Pembahasan:
Untuk mengurutkan paragraf perlu ditentukan kata kunci yang bisa menunjukkan kita pada urutan kalimat yang tepat. Kata kohesif di kalimat (3) merujuk pada kata kohesif sebelumnya yang ada di kalimat (2). Frasa kepaduan itu di kalimat (4) merujuk pada kata padu di kalimat (3). Frasa lebih jelas lagi di kalimat (5) merupakan penekanan informasi di kalimat (4). Adapun kalimat (1) merupakan pengulangan dari kalimat (5) yang ditandai dengan penggunaan frasadapat pula dikemukakan (pengulangan dapat dikatakan) dan saling bertentangan (pengulangansaling mengingkari). Artinya, secara berurutan kalimat itu adalah (2), (3), (4), (5), dan (1)
JAWABAN : E
Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
50. Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1
Pembahasan:
Dari keempat kalimat di atas dapat kita tentukan yang menjadi kalimat utama adalah kalimat (3). Dengan pengembangan paragraf secara deduksi dapat kita susun sebagai berikut;
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
Kata-kata bercetak miring merupakan kata kunci yang mengaitkan antarkalimat tersebut sehingga dapat disusun menjadi runtut.
JAWABAN : A
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
50. Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
urutan…
a. 3 – 2 – 4 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4
c. 4 – 2 – 3 – 1
d. 1 – 4 – 3 – 2
e. 2 – 4 – 3 – 1
Pembahasan:
Dari keempat kalimat di atas dapat kita tentukan yang menjadi kalimat utama adalah kalimat (3). Dengan pengembangan paragraf secara deduksi dapat kita susun sebagai berikut;
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
Kata-kata bercetak miring merupakan kata kunci yang mengaitkan antarkalimat tersebut sehingga dapat disusun menjadi runtut.
JAWABAN : A
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK Yang lainnya
Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 3!
(1) Dalam upaya pencegahan pencemaran udara, hutan mampu menangkal
polutan gas ataupun butiran padat. (2) Hasil penelitian menunjukkan
bahwa volume udara yang mengandung polusi gas zon sebesar 150 ppm gas
ternyata 99% terserap oleh tegukan hutan dalam waktu delapan jam. (3)
Komplek industri yang mengeluarkan polutan belerang dioksida di Uni
Rusia ternyata berkurang dengan adanya jalur vegetasi kayu selebar 500 m
yang mengelilingi kawasan industri tersebut. (4) Tumbuhan berkayu
ataupun pohon memang diandalkan dalam penyelamatan keadaan lingkungan
seperti tanah, air, dan udara walaupun peran pohon tersebut sebatas pada
lingkungan, yang belum akut. (5) Pohon memang tidak akan mampu
menetralisasi polusi, terutama pada kawasan industri besar.
|
1. Ide pokok paragraf tersebut adalah ….
A. pencegahan pencemaran
B. kemampuan hutan
C. penyelamat lingkungan
D. populasi gas ozon
E. penetralisasi polusi
PEMBAHASAN
Teks
di atas merupakan paragraf deduktif karena diawali oleh kalimat
utama. Kalimat pertama mengandung ide pokok, gagasan utama, atau
pikiran utama paragraf.Kalimat ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat
penjelas. Kalimat kedua s.d. kalimat kelima merupakan kalimat yang
menjelaskan masalah pencegahan pencemaran udara.
JAWABAN: A
2. Kalimat yang berisi fakta terdapat pada nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
PEMBAHASAN
Kalimat
(2) merupakan hal yang benar-benar ada karena merupakan hasil
penelitian. Kalimat (3) berisi kenyataan yang terjadi di Uni Rusia. Jadi
kalimat kedua dan ketiga merupakan fakta. Kalimat (1), (4), dan (5)
merupakan opini.
JAWABAN: C
3. Kata tidak baku terdapat pada kalimat ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
PEMBAHASAN
Kata
komplek pada kalimat ketiga berasal dari kata complex (bahasa Inggris).
Kata serapan yang menggunakan huruf x seperti taxi, tex menjadi taksi,
teks. Jadi, kata komplek pada kalimat ketiga seharusnya kompleks.
JAWABAN: C
Paragraf berikut untuk soal nomor 4 dan 5.
Bacalah dengan cermat!
(1) Situs purbakala di kawasan Kota Banda Aceh kuno saat ini dalam
kondisi terbengkalai. (2) Rumput ilalang tumbuh subur di kawasan itu.
(3) Makam-makam kuno peninggalan masa kerajaan Aceh yang dibuat sekitar
abad ke-17 dan ke-18 berserak tak terurus. (4) Banyak yang tidak utuh
dan terbelah. (5) Sebagian batu nisan berkaligrafi musnah terbawa
tsunami atau diambil orang. (6) Manuskrip batu nisan berserakan dan tak
diketahui lagi posisi awalnya. (7) Padahal, tulisan kaligrafi pada nisan
itu mempunyai pesan dan/atau teks sejarah yang berguna.
|
4. Kalimat utama paragraf tersebut adalah nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
PEMBAHASAN
Teks
di atas diawali oleh kalimat yang paling luas cakupannya dibandingkan
kalimat lain. Kalimat kedua sampai dengan ketujuh merupakan
kalimat-kalimat khusus yang menjelaskan kalimat pertama. Jadi, teks
tersebut merupakan paragraf deduktif.
JAWABAN: A
5. Pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ….
A. Semua makam kuno di banda Aceh musnah karena terbawa tsunami.
B. Pemerintah diharapkan segera mengumpulkan lagi peninggalan yang ada.
C. Kompleks makam yang hilang direnovasi kembali oleh pemerintah .
D. Situs purbakala Banda Aceh telah ditata kembali oleh pemerintah daerah.
E. Tulisan kaligrafi pada nisan berisi data diri yang meninggal.
PEMBAHASAN
Pernyataan A, B, C, dan D tidak sesuai dengan isi paragraf. Sedangkan pernyataan E sesuai dengan kalimat ketujuh.
JAWABAN: E
Contoh Latihan Soal UN Bahasa Inggris SMK Plus Pembahasan
Contoh Soal Listening Section UAN Bahasa Inggris SMA/SMK Dan Pembahasan
Contoh Latihan Soal Matematika Ujian Nasional UN SMA/SMK Dan Pembahasan
Kumpulan Latihan Soal UN SMA IPA Dan IPS Pembahasan Lengkap
Semoga dengan postingan diatas yang berjudul Contoh Latihan Soal UN Bahasa Indonesia SMA Dan SMK dapat bermanfaat untuk adik adik yang sedang duduk di bangku sma dan smk terutama menjelang ujian un. Dan semoga dapat menjadikan soal bahasa indonesia ini sebagai refrensi untuk kalian untuk belajar dirumah.